CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI BODY DOSEN SEXY

CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI BODY DOSEN SEXY


CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI BODY DOSEN SEXY, Hasrat-Bispak22 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor menjadi seseorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tak pernah pengin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap-tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sembari mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati untukku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah sebab belumlah ada yang sesuai tukasnya, Awalnya dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya mempunyai fantasi khusus yakni dapat rasakann badannya.


Saya berpikiran bagaimana langkahnya ya supaya dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapati gagasan untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa lihat parasnya yang terus tak ingin bila dijepret, ini siang saya lalu memperlancarkan ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi gunakan suatu dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, waktu ruangan dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya kelihatan kalau dia sedang horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin beberapa buku di tempat ini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. WAJIB 4D


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini mempunyai hasrat besar  ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terpajang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "udah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku lantaran sangatlah halus menuju kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tidak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk menengok memandang kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesusahan bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang terkapar di meja beliau dan merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin emosi karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging semestinya akhwat lain, dia cuma memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia tampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu memohon..sshh" tuturnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, memandang dia menghardikku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MENIKMATI BODY DOSEN SEXY


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, memandangnya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu yakni telpon seluler punya dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa jika saya punyai suatu buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya terus memecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku supaya saya menyudahi pacuanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih mobile phonenya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengangkut telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk berikan keasyikan buatnya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telpon, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengerti telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya kuatir, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberi orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan busanaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa saja bila tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari sesudah momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" karena saya terus memakai hijab panjang dibarengi gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari sehabis saya mengenyam petaka pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang rada malam kurang lebih jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen tidak bekerja kembali, jadi saya memutus untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu lebih kurang 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya hadir suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak perhatikan jika bis itu dipenuhi dengan lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, akan tetapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama