CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2, Hasrat-Bispak22 Kami balik arah, dan mereka berdua temaniku kembali lagi ke kelas. Dan ke-2  pacarku ini tidak suntuk jemunya memikat dan mengejekku perihal Andy. Saya kembali lagi tidak dapat membalasnya, cuma tersenyum malu dan pasrah terima semuanya. Saya cuma dapat mengharapkan kami lekas hingga ke kelasku. Tetapi saat kami hingga di muka pintu kelas, tiba-tiba saya terasa mau buang air kecil.

"Sher… kamu kembali ke kelas saja dahulu. Jen, saya pengen ke toilet, kelak bila ditanyan pak Totok tolong bilangin saya masih ke toilet dahulu ya", saya menitip pesan pada Jenny.

"Eliza… saya temanin kamu ya…", Jenny merengek-rengek.

"Eh… gak perlu ah… sekejap saja kok", kataku sembari ketawa geli.

"Ya telah dech, tidak boleh semakin lama ya sayang… Sher, saya masuk dahulu, bye bye…", kata Jenny lalu sama sama melambai-lambaikan tangan dengan Sherly, setelah itu masuk ke kelas.

Sherly sendiri lagi merengkuh tanganku. Sesungguhnya saya sedikit geli digandeng oleh Sherly dengan mesra semacam ini, tetapi saya menurut saja sembari mengharapkan dalam hati mudah-mudahan tak ada yang sangsi menyaksikan kemesraan Sherly padaku yang sedikit di luar batasan ini.

Pada akhirnya kami hingga di muka pintu kelasnya Sherly, dan saya menanti Sherly membebaskan gandengan di tanganku.

"Telah dahulu ya Sher, saya ke toilet dahulu", kataku sembari tersenyum pada Sherly.

"Eliza… saya temani kamu ya…", bisik Sherly di telingaku.

"Ih kamu kok jadi seperti Jenny sich?… Gak perlu dech, saya kan hanya sesaat", jawabku dengan berbisik juga, serta kembali lagi saya ketawa geli.

"Iya dech, hingga kelak ya Eliza", kata Sherly dengan type sedih, namun dia lambaikan tangannya.

"Iya, hingga kelak", saya menjawab sembari angkat tanganku , lalu saya lekas ketujuan toilet.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

Waktu saya dapat masuk, saya berpapasan dengan Vera yang baru keluar toilet. Kami sempat sama-sama sapa, serta diam diam saya berasa bertanya-tanya, kenapa barusan Vera tersenyum aneh semacam itu waktu dia melihatku.

Entahlah, lalu saya lagi masuk ke toilet wanita ini, serta dengan asal-asalan saya pilih salah satunya dari 6 kamar kecil yang ada pada dalam sini. Sehabis saya tuntas buang air kecil dan beres-beres busana dan rok seragamku, saya lekas keluar buat balik ke kelasku.

"Emmphh…", saya menjerit terhambat saat tiba-tiba ada sebuah tangan yang menahan mulutku.

Belumlah sempat saya bereaksi, sebuah tangan yang lainnya melingkar di muka dadaku serta menarikku ke belakang, dalam pelukan pemilik ke-2  tangan ini.

Saya meronta dengan hati seram, tetapi pelukan ini terlampau kuat, sampai tanpa perlawanan yang bermakna, saya udah terbawa masuk ke gudang yang berada di samping toilet, tempat di mana Vera tidak tahu digagahi atau tengan layani Dedi dan Pandu 2 hari lalu.

Penculikku ini selalu menarikku ke ujung tempat ini, sampai kami berada di balik timbunan meja serta bangku tua. Tanpa ada melepaskan bekapan tangannya di mulutku, dia mendesak bahuku sampai saya berjongkok, dan tidak berapa lama kemudian penculikku ini duduk dari sisi kananku, lalu dia memangku badanku di atas pahanya.

"Eliza… kamu tidak boleh ribut! Tidak lama lagi ada tontonan yang memikat", bisik penculik ini di dalam telinga kiriku.

Suara ini membuatku merinding lantaran saya tahu ini suara Dedi. Saya tercenung sebentar, lalu saya mengusikk lambat. Lebih bagus saya menurutinya, lantaran jika saya mengundang kekacauan, lalu banyak yang ketahui saya di gudang ini lagi berduaan dengan Dedi, apa saja faktanya namaku akan remuk.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Bekapan di mulutku dilepaskan, dan saya diam saja tanpa ada usaha menyaksikan ke Dedi. Di gudang ini entahlah bakal ada tontonan apa, namun sesudah tontonan itu usai, saya khawatir Dedi tidak akan membiarkanku pergi demikian saja saat sebelum memaksakan saya layani hasrat birahinya di gudang ini.

Saya tidak sedang suasana hati buat ngeseks waktu ini. Diam diam saya pikir bagaimana agar ini hari saya tak mesti memasrahkan lubang vaginaku ditembusi tangkai penis lelaki keji ini. Kemungkinan saya dapat coba menjajakan service oral dengan argumen saya gak mau tepergok pihak lain sebab saya mengerang, atau saya takut ditanyakan guru di kelasku karena saya kelamaan ada di dalam toilet.

Dengan demikian mudah-mudahan sang kurang ajar ini terima alasanku dan tidak memaksakanku buat ngeseks dengannya. Saat lagi saya memikir adakah argumen yang lebih baik, tau-tau kurasakan Dedi menggandeng lenganku, dan saya arahkan penglihatan mataku mengarah yang dipilih oleh jemari telunjuk Dedi.

Saya terheran lihat masuknya seorang cebol langsung kukenali jadi pelayan satu diantaranya stan di kantin sekolah. Saya gak tahu nama sang cebol ini, namun saya tahu pemilik stan tempat sang cebol ini bekerja yaitu Cie Fifi, seseorang wanita yang menurutku wajahnya elok, umurnya kurang lebih 29 tahun.

Kehadiran sang cebol ini membuatku sedikit takut. Saya tahu diam diam sang cebol ini sukai memandang tajam ke Jenny, Sherly, saya, dan siswi lain yang lagi makan di kantin. Entahlah apa yang dibutuhkan Dedi dengan menggeretku ke gudang ini saat lagi ia mengetahui sang cebol ini bakal masuk ke sini.

Sang cebol duduk dengan sesenang hati di bangku yang berada pada tengah tempat ini. Saya tidak mengetahui apa yang tengah dijalankannya, apa menanti satu orang, atau dia berencana suatu hal lainnya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Tau-tau pintu gudang ini terbuka kembali, dan saya tercenung lihat kehadiran Cie Fifi yang masuk dengan raut muka kecewa. Tetapi anehnya Cie Fifi malahan hampiri sang cebol yang lagi tersenyum senyuman memuakkan.

"Halo Fifi sayang", sapa sang cebol, sementara Cie Fifi cuman diam tidak menjawab.

Tidak berapa lama kemudian sang cebol berdiri, dan selanjutnya jantungku berdebar-debar kuat menyaksikan suatu panorama erotis yang mengagetkan terhidang di hadapanku.

Sang cebol menyelusup masuk ke rok Cie Fifi yang cuman diam saja. Kepala sang cebol yang sekarang berada pada dalam rok Cie Fifi, cocok di muka pangkal paha Cie Fifi membikin sisi depan rok itu menyembul.

"Sshh…", Cie Fifi mendesah sembari pejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri.

Saya terus mencermati sisi yang menyembul dari rok Cie Fifi yang pasti yakni kepala sang cebol itu bergerak gerak, membikin nafsuku perlahan-lahan bangun, dan saya mesti usaha mengendalikan napasku yang mulai mengincar.

"Mengapa elok? Kamu ingin digituin seperti Cik Fifi? Kok kamu ikut juga turut gigit bibir?", tiba-tiba kudengar bisikan Dedi.

Mukaku berasa panas, saya baru sadar kalaupun nyatanya saya pun menggigit bibirku sendiri. Saya memandang Dedi dengan dongkol. Tetapi sudah pasti saya tidak dapat melakukan hal jenis-jenis dibanding nasibku malahan jadi kian jelek. Saya tidak tahu apa yang hendak terjadi padaku bila saya bikin kericuhan yang membuat sang cebol ini tahu saya berada pada sini.

Dedi cuman tersenyum senyuman, sama memuakkannya dengan senyum sang cebol barusan. Dan saya tidak dapat banyak berbuat di saat Dedi yang memangku badanku ini merengkuhku dari belakang dan memulai merayuku.

Dengan ke-2  tangannya yang mengelilingi badanku dari belakang ini, Dedi mulai meremasi ke-2  payudaraku, kadangkala halus, kadang-kadang kasar, yang jelas tingkah Dedi ini membuatku was-was dan jantungku berdegap kian cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

Saya gak berani menepiskan lantaran saya takut tepisanku  mengakibatkan nada yang bisa-bisa kedengar oleh sang cebol itu maupun Cie Fifi. Saya cuman dapat usaha menggenggam ke-2  pergelangan tangan Dedi yang semakin besar dari ke-2  pergelangan tanganku ini, serta saya coba tarik tangan Dedi ke bawah untuk bebaskan ke-2  payudaraku dari remasan remasan kurang ajar ini.

Namun tangan Dedi sangat kuat untukku untuk kusingkirkan demikian saja. Saya menggelinjang kurang kuat, fokusku buat lihat bab erotis di hadapanku ini mulai bubar lantaran saya sendiri mulai terangsang gara-gara tingkah Dedi yang tetap meremas ke-2  payudaraku.

"Ded… hentikan…", bisikku dengan ketus.

"Ssst!", Dedi menyuruhku diam, tetapi kurang ajarnya ke-2  tangan Dedi itu menempel kuat dan lagi meremasi ke-2  payudaraku.

Sadar bakal peluang Cie Fifi dengar suaraku barusan, saya lihat mengarah Cie Fifi. Rupanya dia sedang pejamkan mata dan mendesah tidak karuan sembari memegang sembulan di bagian depan rok yang dikenainya, yang nyata ialah kepala sang cebol.

Meskipun jantungku berdegap kuat menyaksikan itu semuanya, merasa sakit pada ke-2  payudaraku membuatku kembali menggeliang, dan saya coba menghindari payudaraku dari remasan remasan nakal ini. Namun dimanapun saya bergerak, telapak tangan Dedi terus menempel kuat serta selalu berikan remasan pada ke-2  payudaraku.

Pikiranku mulai kisruh serta napasku mulai berasa sesak. Perlahan-lahan namun nyata, saya mulai menderita gara-gara rasa panas yang mulai menjalari badanku ini.

Selanjutnya saya memutuskan stop menggerak-gerakkan badanku, namun saya coba menggenggam dan menarik ke-2  telapak tangan Dedi yang repot mainkan ke-2  payudaraku ini. Saya sadar tenagaku gak bakal ada berarti buat Dedi, namun saya tidak ingin berserah demikian saja.

"Mhhh…", saya dengar rintihan Cie Fifi.

Perhatianku kembali tertuju di fragmen erotis di depanku. Entahlah semenjak kapan, saya memandang satu helai celana dalam yang tergolek di dekat kaki Cie Fifi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Itu tentu celana dalam Cie Fifi yang diambil terlepas oleh sang cebol. Serta Cie Fifi yang sekarang sedikit membungkuk, mendesah dan mendesah dengan muka seperti menghentikan sakit saat sang cebol repot dalam rok Cie Fifi.

Saya pejamkan mataku, mengayalkan dalam rok Cie Fifi itu tidak ada lembar celana dalam yang buat perlindungan vagina Cie Fifi. Dan saat ini sang cebol itu entahlah tengah menjilat-jilati bibir vagina Cie Fifi, menyeruput serta memagut bibir vagina Cie Fifi, atau sedang memikat dan mengeduk lubang vagina Cie Fifi dengan lidahnya, atau bisa saja dengan jarinya.

Rasa panas yang menjalari badanku ini kian jadi selesai.  Saya sudah terangsang, entahlah lantaran remasan nakal yang telah dilakukan Dedi pada ke-2  payudaraku, atau sebab pikiranku yang melayang-layang memikirkan apa yang terjadi di rok Cie Fifi itu.

Serta badanku menggigil sewaktu saya hampir tidak dapat meredam diriku buat mengesah lantaran Dedi mencium tengkuk leherku, serta kondisi jadi bertambah susah buatku sewaktu saya merasai jilatan Dedi di tengkuk leherku ini.

IV. Akhir Penderitaan Cie Fifi, Awalnya Deritaku

"Saya pula anyar tahu seputar dua minggu kemarin, jika bu Fifi itu bisa pula digunakan seperti kamu", bisik Dedi di telingaku.

Pengin rasanya saya menampar Dedi karena kata-katanya yang benar-benar kurang ajar itu. Tetapi saya tidak berani melaksanakannya, selain saya takut kemunculanku di sini kedapatan oleh Cie Fifi dan terpenting sang cebol, saya gak ingin terima balasan yang aneh aneh dari Dedi serta membuat nasibku makin jelek.

Jadi saya cuma dapat memandang Dedi dengan geram, namun bibirku justru dipagut oleh Dedi. Saya pejamkan mataku dan mencegah rintihanku. Saya cuma dapat pasrah membebaskan Dedi melumat bibirku hingga ia senang.

Tetapi di saat napasku nyaris habis, saya meronta sampai bibirku lepas dari pagutan Dedi, serta saya cepat usaha mengendalikan napasku sepelan kemungkinan biar dengusan napasku ini gak hingga kedengar Cie Fifi maupun sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

"Nungging di sono, Fifi", tiba-tiba kudengar suara sang cebol, yang tanpa enggan memerintah Cie Fifi secara langsung menyebutkan nama Cie Fifi demikian saja.

Saya kembali melihat mereka. Telunjuk sang cebol menuju ke selembar kardus kusam dari sisi bangku tempat di mana dia tunggu Cie Fifi barusan.

"Dasar kurang ajar. Kamu ingat ya! Ini hari telah ke sembilan!", kata Cie Fifi dengan 1/2 menghardik pada sang cebol.

"Iya iya… tinggal 1x kembali. Udah cepat nungging", sang cebol menyetujui.

Biarpun raut paras Cie Fifi dilihat kecewa, Cie Fifi mengikuti perintah sang cebol. Cie Fifi berlutut, lalu menyanggakan ke-2  tangannya di lantai. Selanjutnya Cie Fifi merendahkan badannya serta menggantungkan kepalanya di ke-2  tangannya yang sekarang terlipat namun masih menyangga di lantai.

Tiada berujar apa apalagi, sang cebol melepaskan celana panjang dan celana dalamnya yang lumayan kusam. Lantas dia dekati Cie Fifi yang udah menungging itu dan mengungkap rok Cie Fifi ke atas. Tidak ada perlawanan benar-benar dari Cie Fifi saat celana dalamnya dilorotkan sang cebol sampai ke lutut.

Sang cebol telah siap-siap buat nikmati badan Cie Fifi. Dia berdiri ada di belakang bokong Cie Fifi, ke-2  kakinya lumayan direntangkan sedikit, dan sesaat kemudian…

"Engghh…", Cie Fifi melenguh.

Kusaksikan badan sang cebol mulai bergerak mundur-maju disertai desahan dan rintihan Cie Fifi. Tidak tahu semenjak kapan Cie Fifi jadi budak sex sang cebol ini, namun bila sudah kali ke sembilan seperti kata Cie Fifi barusan, saya kurang begitu terheran-heran lihat sikap sang cebol yang berani dan semaunya seperti barusan.

Saya tidak pernah menduga Cie Fifi yang tiap hari tampak demikian ramah serta enerjik, rupanya merendam soal yang gak berbeda jauh denganku. Saya terasa sedih pada Cie Fifi biarpun dari percakapan mereka barusan, barangkali Cie Fifi tinggal 1 kali kembali memasrahkan badannya dijarah oleh sang cebol itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi suatu remasan kurang ajar di ke-2  payudaraku ini menyadarkanku kalaupun waktu ini nasibku gak lebih bagus dari Cie Fifi.

"Elok, saya horny nih… Habis mereka tuntas kelak, saya  pengen sama kamu sayang…", bisik Dedi di telingaku, dan dia terus meremas remas ke-2  payudaraku denzgan keras.

Saya menggelinjang kesakitan. Serta kalimat Dedi barusan membuatku tegang. Kelak Dedi dapat memaksakanku ngeseks dengannya. Saya terpikir intimidasi Dedi di dalam tempat tambal ban itu, dan hal semacam itu membuatku was-was karena selekasnya saya akan memperoleh kasus bila Dedi mengerti saya menggunakan celana dalam.

‘Duh… bagaimana ini? Cepat Eliza… berpikiir…', saya berteriak dalam hati.

Saya terlintas mengenai sejumlah argumen yang kupikirkan barusan. Saat ini tinggal bagaimana metodenya saya meminta biar Dedi ingin dengar alasanku dan tidak memaksakanku buat ngeseks dengannya.

"Oooh…", kudengar Cie Fifi mengerang sampai saya kembali perhatikan Cie Fifi.

Nyatanya sang cebol sedang bergairah memaju mundurkan badannya ke selangkangan Cie Fifi. Badan Cie Fifi tergoyang guncang, membuatku sedikit ingin tahu apa penis sang cebol itu lumayan besar. Tetapi saya kembali menggeliang kesakitan saat Dedi meremas ke-2  payudaraku dengan gaungs.

"Ded, udah… sakit… turunin saya donk", saya berbisik dengan geram di Dedi.

"Habis empuk sich", jawab Dedi oleh kurang ajar sembari meremas bongkahan payudaraku 1x kembali, lalu dia menurunkanku dari pangkuannya.

Saya memandang Dedi geram, dan dia cuma tersenyum senyuman, kelihatannya dia puas sesudah jadikan ke-2  payudaraku ini mainannya sejak mulai barusan.

Suara rintihan Cie Fifi ditambahkan dengusan sang cebol, membikin situasi di gudang ini jadi sedikit ribut, jadi saya berpikiran ini waktu yang pas untuk mengemukakan niat dan alasanku pada Dedi tanpa ada takut kedengar oleh Cie Fifi maupun sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART2

"Ded, saya barusan itu cuman pamit ke WC. Saya oralin kamu saat ini saja ya, ngerinya kelak saya dimarahin sama guru jika saya kelamaan di sini.", saya berbisik perlahan sembari memandang Dedi serta menanggalkan celana panjangnya seperlunya.

Dedi diam, kelihatannya dia lagi berpikiran.

"Ya telah, saat ini saja", jawab Dedi yang dengan berbisik.

Saya lega dengar jawaban Dedi, dan saya lekas berubahkan celana dalam Dedi buat cari penisnya. Saya terheran sesaat menyaksikan penis itu telah ereksi, dan sewaktu saya memegang tangkai penis itu, berasa demikian keras.

"Telah berdiri Cantik… karena kamu", bisik Dedi dengan berlaga mesra.

Saya sedikit risi pula dengar rayuan asusila Dedi. Namun saya gak pengin buang waktu, saya selekasnya mulai menarik penis Dedi, mengocak tangkai penis itu secara lembut.

"Oooh… nikmatnya memekmu Fiii", saya dengar sang cebol mengaduh, serta sewaktu saya melirik ke mereka, saya menyaksikan sang cebol sedang menarik penisnya.

Rupanya sang cebol cepat juga keluar. Bagaimana dengan panjang penisnya? Apa lebih pendek dari beberapa punya beberapa pejantan yang sempat menyetubuhiku?

Sekarang Cie Fifi terbujur rebah di atas kardus itu. Seingatku, mulai sejak barusan Cie Fifi cuman mendesah atau mengerang saja, namun tidak hingga sampai melenguh seperti misalnya wanita yang alami orgasme. Apa sebab penis sang cebol itu begitu pendek? Atau mungkinkah penis sang cebol itu pula seperti penis punya wali kelasku, yang benyek dan cepat keluar itu?

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama