CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5, Hasrat-Bispak22 Ke-2  payudaraku jelas telah memulai dilihat oleh Wawan serta Suwito yang sekarang jadi menelan ludah. Saya terus turunkan handuk ini hingga ujung atas bibir vaginaku yang udah berkali kali berisi penis mereka itu terekspos didepan mereka.

Wawan dan Suwito selalu melotot melihati badanku, sampai mata mereka seperti mau keluar tempatnya. Saya bertambah bergairah menarik mereka, serta pada kondisi telanjang bundar sesuai ini, perlahan-lahan saya mengubah badanku, lalu saya mengambil langkah ke almari bajuku dengan kaki tersilang seperti seseorang bentuk yang tengah berjalan dalam atas catwalk.

Saya ambil bra dan celana dalamku dari almari bajuku, berniat kupilih bra yang mempunyai ukuran sangat kecil pada seluruhnya punyaku. Lantas saya kembali merapat ke jendela, serta saya mengambil langkah ke situ dengan type seperti barusan sekalian mengerling nakal dari mereka.

Seterusnya saya menyengaja berlambat lamban memakai bra ini, perlahan-lahan tutup ke-2  payudaraku.

"Non… mari non… membuka dong…", saya dengar suara Wawan dan Suwito di luar yang meminta minta dengan paras porno mereka itu.

Tidak tahu apa yang mereka memohon buat dibuka, bra yang telah kukenakan ini, atau daun jendela kamarku ini, atau pintu kamarku, yang tentu saya mustahil pengin meluluskan permintaan mereka.

Dan dalam hati saya bersungut-sungut, disini saya dapat dengar kata-kata mereka yang gak sangat keras itu secara jelas, namun barusan itu mereka bergaya gak mendengarku. Karenanya saya menentukan untuk membikin mereka kian haus serta lapar dapat badanku, toh saya aman aman saja di sini.

Saya kembali mengerling dengan nakal mengarah mereka berdua. Saya selalu kenakan celana dalamku, dan seperti barusan, saya berlambat lamban menambah celana dalamku melalui ke-2  pahaku, hingga kemudian celana dalamku ini tutup selangkanganku dengan prima.

Lalu saya dekati mereka, seolah saya pengin mempertunjukkan badanku dengan terang dari mereka semua.  Selanjutnya saya mengangkut ke-2  tanganku, pejamkan mataku dan memutar badanku seakan tengah menari.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

Lalu saya melebarkan tanganku, menggenggam korden jendela kamarku serta tutup sejumlah badanku dengan korden itu, sembari mengerling nakal mengarah mereka bertiga.

"Telah, saya pengin tidur!", saya berbicara dengan nada keras, lalu saya tutup gordin jendela kamarku ini.

Saya ketawa geli memikirkan entahlah sekesal apa Wawan dan Suwito kini padaku. Kudengar gebrakan dobrakan kecil di jendela kamarku, namun saya pastinya tidak pengin menyikapi semuanya.

Perlahan-lahan saya menghela napas panjang, lalu saya ke meja dandanku untuk keringkan rambutku dengan hair dryer. Saat saya keringkan rambutku, kudengar handel pintuku tersentak sentak berulangkali, ternyata mereka telah terbakar gairah dan memaksakan masuk ke sini buat memperolehku, meniduriku dan melumat habis badanku.

Jantungku berdetak kuat, dan saya jadi sedikit tegang juga.  Namun saya coba tenang. Saya tahu saya dapat aman di kamarku, mereka tidak bakal berani melakukan perbuatan lebih jauh seperti menggedor pintu kamarku ini. Selesai rambut ini kusisir rapi sampai berasa lembut serta nyaman, saya memutus untuk selekasnya tidur siang.

Saya tidak mau tidur kelamaan, karenanya saya menyetel weker supaya berdering saat jam lima sore kelak. Lantas cuman memakai bra dan celana dalam seperti berikut, saya meyusup masuk ke bed cover ranjangku.

Cukup susah saya usaha buat lekas tertidur. Andy terus tampil di hadapanku tiap-tiap saya pejamkan mataku. Jika saya buka mataku, saya jadi mau malam lekas datang serta mengandaikan begitu senangnya saya saat nanti Andy mengontakku.

Saya tersenyum senyuman sendiri, dan tidak tahu berapakah lama setelah itu baru saya selanjutnya dapat tertidur.

VI. Marah Tiga Pejantan
Masih jam 1/2 empat sore saat saya telah terjaga dari tidur siangku. Tetapi rasa letih serta pegal yang menganiaya badanku waktu tiga ini hari telah menyusut banyak. Serta saya telah tersenyum senyuman kembali lantaran bayang-bayang Andy udah kembali isi hatiku.

"Non… non…", kudengar nada Sulikah yang mengetok pintu kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Iya, mengapa mbak?", tanyaku risau.

"Ada tukang surat yang memohon tanda-tangan non Eliza", kata Sulikah.

"Oh ya mbak, sekejap", jawabku dengan malas.

Saya keluar bedcover ranjangku, dan udara dingin AC kamarku langsung melanda badanku yang cuman berbalut bra serta celana dalam saja. Saya menggigil sementara serta langsung lari ke dalam almari bajuku, lalu saya selekasnya memakai busana rumah versi persentasenya.

"Aduh… urgent deh…", saya meratap dengan takut.

Saya melihat dari balik gordin jendela kamarku, Kedengarannya Wawan serta Suwito telah tidak di muka jendela kamarku. Entahlah berada pada mana mereka saat ini, tak boleh jangan mereka sedang nungguin saya di muka pintu kamarku.

Jadi dengan takut takut saya melihat dari kaca pengintip pintu kamarku, serta saya cuma dapat lihat Sulikah yang tungguku.

"Mbak, mesti saya ya yang tanda-tangan?", saya ajukan pertanyaan dengan asa jawabnya tidak.

"Kata tukang suratnya sich harus non Eliza", jawab Sulikah.

Saya sedikit lemas dengar jawaban Sulikah ini. Saya ingin biarkan tukang surat itu pergi, namun saya tidak mau nanti saya jadi bertambah ribet jika nyatanya yang hendak dikatakan tukang surat itu suatu yang perlu. Terpaksa sekali saya tempuh dampak ini. Perlahan-lahan saya buka pintu kamarku, serta dengan berharap harap resah saya melihat apa mereka ada pada sekitaran sini.

"Mbak, mereka ada pada mana?", tanyaku dengan berbisik bisik.

"Barusan sich berada di kamar mereka, mbak", jawab Sulikah sekalian tersenyum senyuman.

Dasar, ini orang lihat anak majikannya takut akan dicabuli, bukan kasihan, malahan senyuman senyuman sesuai ini. Saya sedikit dongkol di Sulikah, namun saya tidak berujar apa apa dan selekasnya turun ke arah pintu gerbang.

"Ya pak?", tanyaku saat saya udah ada di dalam hadapan loper itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Ini ada kiriman buat mbak, tolong tanda-tangan di sini ya", kata pengantar itu sembari berikan sebuah amplop padaku, yang nyatanya didalamnya Disc. Card dari restaurant favorite Jenny, berikut dengan suatu tandanya terima dan pulpen padaku.

"Oh ya, terima kasih pak", saya berujar suka dan menanda menangani tandanya terima itu, lalu saya masuk ke dengan girang.

Memiliki arti esok atau Senin saya dapat memperlihatkan di Jenny serta Sherly, saya lebih dulu yang mendapatkan Disc. Card ini. Dan saya dapat membayari mereka berdua di situ buat bikin mereka kian kecewa padaku :p

Namun jantungku hampir stop saat di garasi saya lihat Suwito yang memburuku dengan gantengg seperti orang kelaparan. Saya menjerit ketakutan mengelak tangkapan Suwito, dan saya lari ke dengan kuatir, mengharapkan saya masih menyempatkan masuk ke kamarku serta menggembok pintu.

"Gak perlu lari non, buang waktu saja", ledek Suwito sembari ketawa, serta dia mulai melafalkanrku, membuatku makin ketakutan serta saya lagi lari ke tangga.

"Aaah… jangaan…", saya menjerit takut waktu tau-tau Wawan ada dari balik tangga, serta saya mengelit sebisaku di saat Wawan pun mau tangkapku.

Saya tidak dapat ke tangga,  gak dapat lari ke luar. Saya lari ke ruangan tamu, tetapi perlahan-lahan mereka jadi membuatku terdesak di sofa area tamu. Saya jadi ngotot serta melompati meja di tempat tamu ini, lalu saya punya maksud larikan diri ke tempat keluarga.

Namun mereka bisa semakin cepat menghambatku, dan lagi mengungkungku sampai saya kembali terdesak, terkepung di grandfather clock yang terpasang di ruangan tamu ini.

"Udah non, saat ini non Eliza berserah saja…", kata Wawan yang semakin merapat dan siap-siap menangkapku.

"Waktunya non berserah serta main main sama kami", Suwito menambah sekalian tersenyum cabul.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

Jantungku berdetak makin kuat. Saya tahu saya tidak boleh sampai ketangkap mereka. Karena mereka berdua yang nyata selanjutnya dapat tambah lagi dengan pak Berbudiin, pasti akan memerkosaku hingga sampai mereka senang menyelesaikan marah birahi mereka padaku.

"Ko… kok udah pulang?", kataku sekalian arahkan penglihatanku ke pintu pokok area keluarga yang nampak disini.

Wawan serta Suwito langsung menengok menuju pintu, pastilah mereka terperanjat 1/2 mati dengar kata kataku barusan.

Kesempatan kali ini langsung kugunakan untuk larikan diri ketujuan tempat keluarga, serta saya bisa lolos dari kepungan mereka berdua.

"Wah non Eliza nakal!", gerutu Suwito yang setelah itu langsung menyebutrku.

"Gak boleh lari non!", hebat Wawan yang turut melafalkanrku.

Saya mati matian lari segera mungkin tuju tangga, serta nampaknya saya benar-benar lebih bisa cepat pada mereka. Saya terus ke arah ke kamarku, serta saya sukses menutup pintu kamarku pas saat sebelum handel pintu kamarku ini tersentak sentak.

Jantungku terasanya bakal lepas. Jelas Wawan dan Suwito tengah usaha buka pintu kamarku. Namun saya pun sadar jika saya udah aman di kamarku ini.

‘YES!!', saya berteriak dalam hati dengan puas.

Lega sekali rasanya saya dapat bebas dari 2 maniak itu. Bukanlah saya gak pengen layani mereka, saya cuma mau simpan tenagaku ini hari, sangat tidaklah sampai saya tuntas telpon dengan Andy malam nanti.

Saya sedikit berkeringat gara-gara baru-baru ini lari semaksimal mungkin seperti barusan. Napasku pun sedikit tidak memiliki aturan serta badanku sedikit gemetaran, tetapi saat ini semuanya telah aman. Dan saya berpikiran kalau rendam di air hangat kemungkinan dapat turunkan kegentinganku.

Karena itu saya ambil satu set pakaian tukar komplet dengan bra serta celana dalam dari almari bajuku, dan saya ambil langkah ke kamar mandiku. Gak lupa saya membawaserta handuk yang bergantung di muka wastafel, dan saya siap-siap nikmati nyamannya bathtub kamar mandiku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Haaaaah…", saya menjerit ketakutan waktu saya memandang pak Berbudiin yang ada dalam kamar mandiku, tidak tahu mulai sejak kapan dia ada dalam sini.

Lembar untuk lembar baju yang kubawa berguguran ke lantai kamarku saat saya mundur mundur sekalian menggelengkan kepalaku berkali kali, sementara pak Bijakin mulai dekatiku.

"Pak… gak boleh pak…", saya merengek-rengek dengan suara memelas, tetapi keadaan ini sama, pak Berbudiin selalu dekatiku.

Saya kian cemas, tidak tahu harus lari ke mana. Namun saya masih memiliki angan-angan. Asal saya dapat memperdayai pak Bijakin sampai saya dapat lari ke kamar mandi di kamarku ini dan menggembok pintunya, barangkali saya tetap bisa selamat, minimal untuk beberapa waktu.

"Pak… ya telah Eliza pengen sama pak Bijakin saja, namun tak boleh panggil yang lain ya", saya berencana merengek-rengek dengan manja serta sekarang saya jadi merapat menuju pak Bijakin.

Saya bakal menarik kaus yang kukenakan ini, tetapi saya menyudahi niatku di saat pak Bijaksanain yang tetap berdiri di muka pintu kamar mandiku ini malahan buka tirai kamarku yang benar-benar ada di dekatnya.

Saya udah patah semangat, impianku redup betul-betul di saat saya memandang kunci jendela kamarku dibuka oleh pak Bijakin, karenanya bermakna jalan masuk ke kamarku terbuka buat Wawan dan Suwito.

Saya mustahil punya cukup waktu buat larikan diri melalui pintu kamarku yang terkunci ini, karena pada saat saya memutar kunci pintu kamarku, pak Berbudiin sudah pasti mencekalku.

"Saya sich suka senang saja non jika dapat ngeseks sama non sendirian, cuman saya tidak nikmat sama Wawan dan Suwito. Saya dapat turut nikmati non Eliza kan lantaran mereka pun", kata pak Bijakin yang saat ini kembali merapat ke arahku.

Saya benar-benar geram dengar kalimat pak Bijaksanain, yang betul itu. Kalaupun dahulu Wawan dan Suwito tidak mengawali kekurang tuntunan mereka padaku, belumlah tentu pak Bijakin dapat turut nikmati badanku sama mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

Lebih kembali, belumlah pasti saya harus jadi budak sex mereka bertiga di rumahku sendiri semenjak tahun akhir 2004 tempo hari.

Tetapi tidak ada waktu buatku buat mengenang saat saat kemarin.  Saya sadar kini pak Bijakin udah dekat sekali, dan saya sempat berkilah ke belakang buat mengelak saat pak Berbudiin coba tangkap badanku.

"Pak…", saya kembali mundur mundur ketakutan, saat ini saya nyata-nyata terasa akan disetubuhi.

"Fiiin, kowe onok ndek njero toh? Mari bukaen pintu kamare dol!", saya dengar Wawan berseru dari depan pintu kamarku.

"Yo, untung toh maeng saya ngenteni nang njero kamar mandine non Eliza? Lek nggak, saiki kene lak ngaplo maneh? Namun saiki kowe mlebu teko jendelo ae Wan, kuncine wes tidak buko. Wedine non Eliza mlebu lan bersembunyi nang njero kamar mandine lek saya mbukano pintu gawe kowe. To, kowe ngenteni nang ngarep pintu ae, ben Wawan seng mbuka pintune gawe kowe", kata pak Bijaksanain dengan bahasa Suroboyoan dari mereka, dan pak Bijakin lagi dekatiku.

Yang tidak ketahui pembicaraan mereka yang memakai bahasa Suroboyoan itu, barusan Wawan ajukan pertanyaan apa pak Bijaksanain berada di dalam kamarku, serta memerintah pak Berbudiin buka pintu kamarku untuk mereka.

Pak Berbudiin menyetujui jika dia ada pada dalam sini, sekalian membesarkan hati diri lantaran dia barusan tunggu di kamar mandiku. Jika tidak, kini mereka nyata kembali tidak bekerja. Namun pak Bijakin memerintah Wawan masuk ke kamarku lewat jendela kamarku yang kuncinya udah dibuka olehnya, karena pak Berbudiin was-was saya dapat masuk dan sembunyi dalam kamar mandiku saat dia buka pintu kamarku untuk Wawan.

Terkecuali itu pak Bijaksanain pula mengharap Suwito buat tunggu di muka pintu kamarku, sampai Wawan buka pintu kamarku untuk dia. Dengan demikian saya tidak mungkin dapat larikan diri melalui mana pun, lantaran semua jalan keluar kamarku udah terbangun oleh mereka.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nyata-nyata hilang ingatan, pak Berbudiin sampai udah bikin trick sesuai ini untuk tangkapku, serta memang mereka sukses membuatku terkepung di kamarku sendiri. Entahlah bagaimana dia dapat pikirkan masalah ini, yang pasti saat ini saya tidak dapat lakukan perbuatan apa manalagi, dan saya tinggal tunggu waktu sebelumnya badanku ini jatuh ke tangan mereka.

"Aduh… gak boleh paak…", saya menjerit saat ke-2  tanganku udah ketangkap pak Bijakin yang tau-tau mencekalku, dan saya sekali-kali gak sempat menghindari sebab semangatku udah redup.

Saya mulai coba meronta, tetapi semuanya sia-sia saja. Apalah makna tenagaku, seorang gadis yang imut bila ketimbang dengan pak Bijakin yang miliki tubuh tegap serta kekar itu?

Tidak berapa lama kemudian Wawan masuk dari jendela kamarku, lalu dia menutupnya. Korden itu  ditutup olehnya.

"Pandai kowe Fin", kata Wawan yang tampak begitu suka dengan sukses kiat pak Bijakin.

Lalu Wawan melangkah menjurus pintu kamarku, sekalian menatapku dengan senyuman penuh kemenangan, dan dia buka pintu kamarku untuk Suwito. Mereka berdua sama sama tos dengan bergairah, membuatku kian lemas menyaksikan ini semua. 

VI. Pembantaian Itu Mulai
Lengkaplah sudah ke-3  pejantan yang akan lekas melumat badanku untuk melepaskan sakit hati mereka padaku. Tidak tahu mereka dapat menghajarku kayak apakah, saya gak berani mengayalkan nasibku akan seburuk apa ini hari.

Saya meronta ronta saat Wawan dan Suwito dekatiku sembari menyeringai. Kendati pun sesungguhnya mereka berkali-kali nikmati badanku, tetap juga sekarang ini saya menciut takut memandang tatapan mereka yang seperti ingin menelanku bundar bulat.

Saya lagi coba melepas ke-2  tanganku dari cengkaman tangan pak Berbudiin.

"Jangan… tidak boleh sekarang… esok saja… tidak boleh hari ini… saya mmpph…", permintaanku yang sia sia ini terputus oleh Suwito yang dengan buas telah melumat bibirku.

Saat lagi saya mengerang rintih hingga kemudian megap megap sebab kekurangan napas, kurasakan celana pendek berikut celana dalamku udah dilorotkan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN CANTIK ELIZA PART5

Saya gak menyaksikan siapakah yang mengerjakannya, namun dengan pak Berbudiin yang mencengkam ke-2  tanganku serta Suwito yang masih memagut bibirku, saya tahu eksekutornya nyata Wawan.

Ke-2  kakiku sedikit direntangkan, serta seterusnya Wawan memagut bibir vaginaku dengan penuh hasrat.

Saya mulai melemas, serta saat pak Bijaksanain membebaskan cekamannya pada tangan kananku, saya telah begitu kisruh untuk gunakan tangan kananku tidak tahu buat memajukan Suwito masih repot melumat bibirku, maupun Wawan yang selalu memagut bibir vaginaku. Apalagi tenaga pada tangan kananku ini rasanya amblas tidak tahu ke mana.

"Mmhh… sudaah… lepaskan…", saya meminta serta merengek-rengek waktu Suwito melepas pagutannya pada bibirku.

"Lepasin? Non Eliza gak boleh mimpi dech!", kata Suwito dengan napas mengincar, serta dia bersama pak Berbudiin menarik kaus yang kukenakan ini ke atas sampai lepas dari badanku.

Sekarang saya tinggal memakai bra yang mempunyai warna putih ini, dan saya tahu tidak lama lagi pembantaian pada diriku dapat lekas diawali.

Pak Berbudiin dan Suwito yang berdiri di sebelah kiri serta kananku ini, melingkarkan ke-2  tanganku di leher mereka.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama